Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

pedoman penerus ahlak rasulullah

KATA PENGANTAR

 Dengan mengucap Alhamdulillah atas rahmat dan nikmatnya telah tersusun buku kecil ini yang berjudul “ PEDOMAN AKHLAK RASULULLAH “ yang dihajadkan oleh Abah Rusli yang tercinta. Buku kecil ini menekankan betapa pentingnya pelajaran akhlak tersebut. Mengingat betapa banyaknya orang Islam berilmu yang hancur akhlaknya.

Kita sedih sekali melihat banyak ahli sujud dan ahli kitab yang tidak sesuai antara kata dan perbuatan.Harapan dari buku kecil ini adalah menghidupkan kembali akhlak Rasulullah, sehingga umat Islam tidak terpecah belah seperti keadaan sekarang ini.

 Terbitnya buku kecil ini untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad atau turunnya Nur Muhammad dalam siklus 300 tahun yang bertepatan hari SENIN 12 RABBIUL AWAL 1422 H ( JUNI 2001 ) pada zaman milenium.

Buku kecil ini juga merupakan penjabaran dari perjalanan dan pemahaman ilmu yang lurus serta amaliahnya yang dilakukan oleh Abah Rusli, serta untuk membuka mata hati saudara kita yang mengaku Islam untuk berhenti jadi tukang fitnah.

 Buku kecil ini diperuntukkan bagi keluarga serta saudara-saudara kita yang mau mengikuti. Dan apabila dalam buku kecil ini ada yang kurang sepaham, maka kita siap bermujakarah untuk mencari kebaikan.

 Demikian kata pengantar ini kami sampaiakan, dan apabila dalam penyusunan buku ini terjadi kesalahan mohon dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Salam kasih dan sayang
Allahu Akbar Samarinda,
Loajanan, 9 Juli 2001

 Yang Dhoif
 Penyusun



Daftar Isi
: I. : AKHLAK
 II. : TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW
III. : TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW
IV. : AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT, HAKIKAT, MA’RIFAT. V. : SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )
VI. : TARIKAT
VII. : HAKIKAT
VIII. : MA’RIFAT
IX. : PENJELASAN ( V S/D VIII )
X. : BAGAN ALUR
XI : PENUTUP



I. AKHLAK

 Definisi akhlak ( pemakaian)

Adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang, apabila dinilai kebanyakan orang dalam kategori baik, maka seseorang tersebut berakhlak baik. Dan apabila dinilai kebanyakan orang jelek, maka seseorang tersebut dalam kategori berakhlak buruk.

Definisi akhlak ( teori / akademis )

 Adalah perbuatan seseorang yang dilakukan secara spontan, tanpa difikir lebih dahulu apakah perbuatan tersebut merugikanorang lain atau tidak.

Dari dua definisi tersebut berarti amat terkait dengan sifat atau watak seseorang. Sifat/watak tersebut terbentuk dari sejak kecil, yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Seseorang akan terbentuk sehingga memiliki sifat terpuji atau tercela. Sifat terpuji akan membawa berakhlak baik,sedangkan sifat tercela membawa berahklak tercela.

Sifat terpuji adalah segala sesuatu yang kita lakukan setidak-tidaknya, tidak merugikan orang lain, melainkan malah menguntungkan atau menyenangkan orang lain.

Sifat tercela adalah segala sesuatu yang kita lakukan biasanya merugikan orang dan diri sendiri atau setidak-tidaknya menimbulkan perasaan orang lain menjadi tidak enak atau tidak senang.

Sifat ini merupakan bagian dari akhlak, dan akhlak menyangkut hubungan seseorang dengan orang lain.
Maka penilaiannya tertuju pada adab perilakunya, adab perbuatannya, adab pembicaraannya dan adab-adab lainnya. Atau dalam bahasa agama menyangkut dengan Habluminannas.
Dan Habluminannas harus dijalankan dengan aturan yang baik sebab menyangkut dengan hukum sebab akibat. Apabila adab ini dipakai oleh manusia dengan baik, maka manusia tersebut akan selamat dan peradabannya bagus.
Dan adab ini akan mempengaruhi martabat seseorang karena menyangkut penguasaan ilmu pengetahuan dan cara pemakaian atau prakteknya.
Tingakatan martabat ini akan membawa seseorang pada kemuliaan baik dimata Tuhan maupun manusia.
Untuk melengkapi kajian masalah akhlak tersebut, kita simak Al-Qur’an surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya : Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun niscaya dia akan melihat balasannya pula.
Atau mudahnya bisa diartikan perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan jahat dibalas jahat atau didalam bahasa mantiknya : Bertanam jagung pasti hasil jagung, tidak mungkin bertanam jagung hasil padi.
Dalam pemakaian sehari-hari sebaiknya juga dipelajari soal budi pekerti dan sopan santun. Dan Al-Qur’an dalam Al-Isra’ ayat 23-24 telah mengatur bagaimana kita bersikap terhadap kedua orang tua kita.

 Menurut Petuah orang kita dahulu ada tiga hal utama yang wajib kita hormati yaitu :
1. Kedua orang tua kita.
2. Kedua Mertua kita.
3. Para Guru-guru kita

 Artinya :
1. Kita tidak akan ada didunia, kalau tidak ada kedua orang tua kita. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.
2. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.
3. Kita tidak akan pintar apabila tidak ada Guru yang mengajari kita.

II. TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

Hal ini berkaitan dengan turunnya Surat Muddatsir ayat 1-7 di Gua Khira yang artinya : Hai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan ! Besarkanlah nama ( Tuhanmu ), Bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan ma’siat, janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.
Dapat disimpulkan tugas Muhammad Saw, agar mereka meninggalkan agama berhala beralih kepada agama Tauhid yang tujuannya tidak lain adalah memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia, karena pada waktu itu akhlak manusia sudah sangat bejat ( rusak ) dan jamannya terkenal dengan sebutan Jahiliyah.
Apa relevansinya tugas Rasulullah Saw dengan keadaan bangsa kita, yang mayoritas penduduknya 80% beragama Islam. Banyaknya Pesantren,banyaknya para Ulama ( Kyai ).
Tetapi sekarang ini, perbuatan yang betul-betul sangat tercela bisa kita jumpai dimana-mana dan rata-rata pelakunya orang Islam. Hal ini pasti ada sebabnya, mari kita cari sebab tersebut antara lain :
1. Apakah ajaran Islam yang telah ditinggal Muhammad Saw 14 abad lebih yang silam telah terjadi penyimpangan ajaran atau pemahaman yang salah. Ingat pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits : Bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan yang benar hanya satu.
2. Apakah terjadi krisis Akhlak para Ulamanya, yang kemungkinan hanya pandai bicara tentang agama, tetapi tidak bisa memberi contoh nyata atau teladan bagi umatnya.
3. Apakah kita sudah lupa pesan Rasulullah Saw setelah perang Badar, bahwa masih ada perang yang lebih besar yaitu : Perang melawan hawa nafsu. Mengingat sekarang ini zaman Millenium yang mana perlombaan mencari materi menjadi patokan utama,sehingga derajad seseorang hanya di ukur karena banyaknya materi yang diperoleh.


Kalau kita pikirkan dan sesuai dengan keadaan sekarang, maka tiga sebab tersebut sudah nyata kita rasakan. Dan sebagian besar umat kita rupanya tidak tahu caranya yang tepat untuk melawan hawa nafsu. Terutama tiga hal yang meruntuhkan iman seseorang yaitu HARTA, TAHTA dan WANITA. Rupanya tugas Rasulullah Saw masih harus kita perjuangkan untuk mengakhlakkan kembali umat Islam
Tugas ini sebetulnya cukup berat karena sasarannya adalah seseorang yang pintar-pintar atau mengaku pintar, karena sudah merasa Alim. Sehingga tidak mudah meluruskan pemakaian ilmu, karena mereka sedang terdinding dengan ilmu yang dipakai.


III. TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

 Adalah menelusuri kembali ajaran yang benar dan pemakaian ilmu yang benar. Ada pesan lain yang disampaikan Rasulullah Saw yaitu bahwa umatku ini seperti segelas susu dan setelah setelah segelas susu di tumpah dan tinggal susu yang tertinggal di dalam gelas itulah umatku yang benar.
Berarti umat Muhammad Saw yang benar hanya sedikit sekali. Dan ini kelihatannya sangat cocok pada zaman Milenium ini, oleh karena itu kejayaan Islam dapat diperoleh lagi apabila tugas kita bisa menjadikan satu dari 73 golongan yang terpecah.

 Sebelum mengupas hal yang lebih lanjut, tentunya kita harus mencari jawaban lebih dahulu penyebab terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam yaitu :


1. Umat Islam mempunyai empat Imam yaitu : Imam Syafi’i,imam maliki, Imam Hambali dan Imam Hanafi. Empat Imam tersebut walaupun satu tujuan namun pemahamannya dan tata caranya ada perbedaan dalam menjalankan ajaran Muhammad Rasulullah Saw.
Hal ini sebetulnya sudah terjadi sejak zaman para sahabat Nabi yang empat pula yaitu : Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali. Inti masalahnya, perbedaan ini disebabkan oleh tingkat ilmu pengetahuan dan adat istiadat yang berbeda diantara sahabat Nabi
Namun karena pada zaman itu Nabi masih hidup, maka persoalan di antara para sahabat bisa dipecahkan dan ditanyakan langsung kepada Nabi. Karena perkembangan zaman, Islam pun berkembang ke berbagai penjuru dunia yang,tingkat pengetahuan (kecerdasan) dan adat istiadatnya.
Rupanya perbedaan pemahaman ini semakin lebar dan meluas sehingga Rasulullah mensinyalir bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan.


 2. Permintaan Iblis yang dikabulkan oleh Tuhan yaitu : Janji akan menggoda dan menyesatkan anak cucu Adam sampai hari Kiamat.


3. Banyaknya fakta di lapangan yang kita jumpai pada saat sekarang yaitu :
 a) Ulama berebut pengaruh terhadap Ulama lain dan merasa paling baik dan benar ajarannya.
 b)
Banyaknya Masjid dan Langgar di bangun berdekatan dan saling beradu kemegahan. Sehingga ajaran Agama yang mengatakan malu adalah sebagian dari Iman sudah tidak terpakai lagi.

 c) Banyak Ulama menciptakan amalan bacaan dan jimat untuk berbagai keperluan dan tujuan.


 Dari uraian tersebut, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa penyebabnya adalah perbedaan tingkat pengetahuan ditambah misi Iblis berupa nafsu untuk menciptakan persaingan yang tidak baik.
Karena sudah dapat disimpulkan, bahwa penyebabnya adalah dua hal yang mendasar, maka arah pemecahannya sudah jelas. Oleh sebab itu sebagai penerus Akhlak Rasulullah tugas kita adalah sebagai berikut :

1. Menstandarisasi Ilmu Pengetahuan
Hal ini sangatlah penting karena ternyata perpecahan umat akibat tingkat penyerapan Ilmu Pengetahuan berbeda. Perbedaan tingkat pengetahuan menyebabkan pertentangan antara pemahaman Ilmu Syari’at dengan Ilmu Hakikat.
Padahal yang benar adalah merupakan satu kesatuan, sehingga antara Ulama Fiqih dengan Ulama Sufi tetap menyatu dalam satu garis edar. Sehingga bisa terangkat dalam tingkat Ilmu Pengetahuan yang tidak ada lagi perbedaan yaitu Ilmu LADUNI. Berfungsinya secara benar Akal, Pikir, Ilmu dengan landasan Akhlak mulia.

2. Mendudukkan nafsu pada tempat yang benar.
Karena nafsu adalah merupakan energi penggerak, tetapi sebaliknya juga merupakan penghalang. Ada tiga tingkat nafsu ialah :
1) Nafsu Amarah ( nafsu yang tak terkendali )
2) Nafsu Lauwamah ( nafsu yang mulai terkendali / terarah )
3) Nafsu Mutmainnah ( nafsu yang tenang / diam ) Nafsu Mutmainnah inilah yang kita cari, karena tidak lepas dari landasan akal dan Akhlak yang baik. Sehingga tidak terjebak oleh tipu daya Iblis yang dahsyat.

 PENJELASAN :
 LADUNI.... LA dan DUNI artinya : Pelajaran Ilmu yang tidak ada di bumi. LA itu langit dan DUNI itu Bumi. Jadi pemahamannya adalah pelajaran langit yang diterapkan di Bumi yaitu terpakainya sifat QODRAT, IRADAT, ILMU ( Akal, Pikir, Ilmu ) dan Amalannya Cuma satu yaitu : BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM. Tetapi isinya bacaan, bukan bacaannya yang dibaca berulang-ulang.
Bismillahirrahmanirrahim dijabarkan menjadi dua yaitu : Pengasih itu sifat Tuhan dan Penyayang itu sifat Manusia.
Dalam bahasa pemakaian : Pengasih / Pemberi itu pekerjaan Iman dan Penyayang itu pekerjaan Nafsu.


 Untuk mencapai Ilmu Laduni hanya bisa dicapai dengan perbuatan memberi pada sesama yang hidup dan mendudukkan Nafsu pada Nafsu Mutmainnah. Dalam praktek sehari-hari Iman akan berhantam dengan Nafsu, Iman hendak memberi dan Nafsu hendak menahan ( jangan memberi ).
Perbuatan memberi berdasarkan AkuanNya, bukan Akuan Kita. Dapat diringkas menjadi perbuatan MEMBERI DENGAN DIAM ( SIIM ). Dengan patokan sebuah Hadits : RAHASIA KU DI KAMU,dan RAHASIA MU DI AKU.
Banyak Pemahaman untuk mencapai Ilmu Laduni dengan cara hendak menyatukan zat dengan sifat terus menerus dan melalui zikir yang dibaca terus menerus mencapai ribuan kali yang intinya memuji Tuhan dengan amalan bebacaan. Ciri khasnya biasanya orang mengamar, sehingga Habluminanas sudah pasti ketinggalan, sedang pemahaman kita terbalik. Cari amalan agar supaya kita ini dipuji Tuhan bukan kita memuji Tuhan, tetapi menuruti pekerjaan Tuhan yang Pengasih.
Kalau memuji Tuhan berarti Tuhan masih kurang hal ini tidak masuk akal. Jadi sebagai penerus akhlak Rasulullah, kewajiban kita adalah mengamalkan dan menuruti akhlak Tuhan. Dalam arti memperkuat pekerjaan Habluminanas sekaligus mengamalkan Hablumminallah. Nyata sifat Tuhan Rahman dan Rahim yang kita pakai.


IV. AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT, HAKIKAT, MA’RIFAT.

 Di ibaratkan sebuah kendaraan, Akhlak merupakan supirnya ilmu Syari’at, Tarikat, Hakikat, Ma’rifat. Apabila tidak ada supir tujuan tidak akan sampai. Supir yang baik pasti harus mempunyai Tabi’at yang baik sehingga tujuan tidak sesat.
Kebanyakan pengamal ilmu-ilmu tersebut APABILA TIDAK DISERTAI DENGAN AKAL DAN AKHLAK YANG BAIK. Kebanyakan TERJADI PENYIMPANGAN ( ingat peran iblis ) !! Tujuan akhir pelajaran ilmu-ilmu tersebut bermuara pada dua Kalimat Syahadat.

 V. SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )

Tergambar dalam rukun iman, dan untuk mengamalkan Rukun Iman ini ditetapkan kewajiban-kewajiban yang disebut Rukun Islam yaitu :
1) Syahadhat
2) Sholat
3) Puasa Ramadhan
4) Zakat
5)Haji
Pada hakikatnya sifatnya PERINTAH yaitu mengenal dan memuji Tuhan Esa ( 1)
ISINYA : Takut Neraka dan Menuju Surga. Zikirnya : LAILAHA ILALLAH. Orang yang menjalankan berpredikat TAQWA.

VI. TARIKAT -
 Yaitu Perjalanan Mencari Tuhan - Zikirnya : ALLAH-ALLAH.............

VII. HAKIKAT -
 -Yaitu bertemu dengan sifat Tuhan yang tujuh (7) :
 Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam.

 - isinya : Gerak dan diam itu Gerak ALLAH TA’ALA. Tetapi kita tidak mempunyai apa-apa atau LAHAULAWALAQUWATA.
-Zikirnya : HU-ALLAH.

VIII. MA’RIFAT

 - Karena sudah tahu gerak dan diam itu gerak Tuhan. Maka isi Ma’rifat adalah LENYAP atau DIAM.

IX. PENJELASAN ( V s/d VIII )

 Untuk bisa dipahami dan utamanya bisa diamalkan isinya ( bukan bacaannya ) mari kita bahas satu persatu dengan singkat.
Syahadat yaitu penekannya adalah Supaya Manusia Mempunyai Rasa Takut, Bahwa diatas Kita Ada Tuhan Yang Maha Esa. Karena ada rasa takut atas perbuatan kita, maka akal kita disuruh memilih baik dan buruk dan segala Konsekwensinya akibat perbuatan kita.


 Sebagai acuannya : Perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan buruk dibalas buruk. Karena Tuhan itu Laisa ( meliputi seluruh alam ) maka perbuatan nyata maupun tersembunyi akan selalu terkontrol dan pasti ada balasannya. Ingat AL-QUR’AN surat AL-ZALZALAH ayat 7-8.
Bagi yang mempelajari ilmu batiniyah Syahadat dijabarkan menjadi SiQadim dan SiMuhadas.
Perbuatan Muhadas pasti terkontrol oleh SiQadim. Barang siapa menginginkan Muhadas ditemui SiQadim atau SiMuhadas bisa bermesraan dengan SiQadim. Maka Muhadas harus ddibersihkan lebih dahulu dengan amalan-amalan nyata seperti perintah AL-QUR’AN dalam surat AL-MAAUN. Sedang syahadat yang dibawa Nabi MUHAMAD RASULULLAH.
Shalat isinya : Perintah sifatnya. Dalilnya : Dirikanlah Shalat, sesungguhnya Shalat itu dapat menjauhkan perbuatan Keji dan Munkar. Surat Al-Ankabut ayat 45.
Coba kita kaji kembali apa yang di pandang Allah Swt sehingga Nabi menjalani peristiwa Isra’ Mi’raj, sedang beliau seorang Ummi ( Buta Huruf ).
Ternyata sifat beliau yang berakhlak mulia. Dan sejak umur 12 Tahun sudah kelihatan sekali kejujurannya sewaktu diberi tugas mengembala kambing.
Karena menyangkut Akhlak berarti perbuatan Habluminanas punya peran yang sangat penting. Perintah Shalat terjadi setelah Nabi Muhammad Saw menjalani Isra’ dan Mi’raj. Karena Fungsi Shalat adalah Memperbaiki Akhlak manusia yang rusak.
Seperti keadaan sekarang, Shalatnya tidak pernah ketinggalan tetapi perbuatannya banyak yang menyimpang berarti Shalatnya terbuang percuma. Seharusnya semakin Shalat perbuatannya semakin baik.
Kenapa justru banyak ahli sujud yang terbuang Shalatnya. Karena pelajarannya salah dituju. Yaitu HENDAK SURGA TAKUT NERAKA. Bukan tujuan utama Shalat yaitu memperbaiki Akhlak manusia.
Shalat yang di wajibkan ( diperintahkan ) ada lima waktu. Dan pertanyaannya kenapa Shalat wajib 5 waktu itu, jadwal waktu yang di tentukan saat mata kita dalam terjaga, kok bukannya ditentukan pada saat kita banyak istirahat yaitu pada waktu malam hari. JAWABANNYA adalah apakah perbuatan kita sesama manusia ( Habluminanas ) diingatkan dari waktu shalat yang satu kewaktu shalat yang lain sudah dijalankan dengan baik.

 Contoh :
 Isya, dijadwalkan sebelum tidur. Artinya kita disuruh mengingat lagi apakah selama siang hari ada perbuatan kita yang merugikan orang lain. Supaya kita dapat memperbaiki perbuatan kita esok hari.


Subuh, dijadwalkan setelah bangun tidur pagi hari. Kita diingatkan kembali bahwa kita segera memasuki kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan banyak manusia. Apakah akan kepasar, kekantor, dan lain-lain. Kita diingatkan untuk menjaga komunikasi dengan sesama manusia secara baik-baik ( ingat Syirot kita adalah lidah dan mulut kita ).

 Luhur/Dhuhur, kita diingatkan kembali pada waktu istirahat siang. Apakah pekerjaan yang padat dan banyak berhubungan dengan sesama manusia itu bisa kerjakan dengan baik, sehingga tidak merugikan orang lain.

 Ashar, Sebelum pulang dari pasar atau kantor kita di ingatkan kembali apakah masih ada pekerjaan yang menyangkut kepentingan orang lain misalnya janji dengan orang lain ( Relasi Bisnis ), janji bayar utang dan lain-lain sehingga tidak mengecewakan orang.

 Mahgrib, kita diingatkan kembali apakah hasil jerih payah sehari yang berupa rezeki yang kita bawa pulang untuk keluarga, kita peroleh dengan cara yang halal atau Haram.
Jadi : Isya, Subuh, Luhur, Ashar, Mahgrib ( disingkat menjadi ISLAM ) adalah perintah menjalankan Akhlak Tuhan yaitu kasih dan sayang atau dalam bahasa yang pas adalah Menuruti Akhlak Tuhan.
Kita ingatkan bagi ahli sujud, jangan disamakan Shalat dengan sembahyang, kalau sembahyang seolah-olah hanya menjalankan Habluminallah, padahal Kalau Shalat Urgensinya Menyempurnakan Habluminanas Dalam Koridor Habluminallah Atau di Bahasakan Pemakaian : perbuatan menuruti tuntunan Tuhan.
Sesuai dengan dalilnya apabila perilaku seseorang yang kasih sayang otomatis jauh dari perbuatan keji dan munkar.

 Rukun Shalat ada 13 yaitu : 1) Niat 2) Berdiri betul 3) Takbirratul ihram 4) Fatihah 5) Rukuk 6) I’tidal 7) Sujud 8) Duduk diantara dua sujud 9) Duduk Tahiyat 10) Tahiyat Akhir dan Salawat 11) Salam 12) Tertib 13) Tu’maninah ( artinya menetapkan suatu rukun pindah ke rukun lainnya ).
Bagi shalatnya orang Hakikat : Niat shalat sudah dimulai saat mengambil air wudhu untuk membersihkan Istinja lahir dan Istinja batin sehingga niat shalat ( ushali ) tidak dibaca lagi langsung baca BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM langsung Takbir.

Pemahamanya sbb:

 - 1.Mengangkat tangan keatas adalah pekerjaan Syariat
- 2.Bacaan Allah adalah pekerjaan Tarikat
- 3.Bacaan Hu-Akbar adalah pekerjaan Hakikat
- 4.Sempurna ilmu : Ia puji bagiNya adalah pekerjaan Ma’rifat

Pembahasannya :
Bagi orang Hakikat niat tidak dibaca lagi saat sebelum angkat Takbir, supaya pemahamannya tidak MENDUA artinya ada yang menyembah dan ada yang disembah.

 Puasa Ramadhan Masuk Dalam Kategori Ibadah.
Hakikatnya Melatih Diri. Untuk selalu melihat kebawah Fakir, Miskin, dan kaum serba kekurangan. Sehingga timbul rasa Iba dan berlaku adil terhadap kaum yang keadaanya dibawah kita.
Caranya : Belajar memberi makan fakir miskin dan lain-lainnya yang membutuhkan. Pekerjaan ini tidak lepas dari belajar Berakhlak.
Puasa orang Hakikat adalah menjaga penglihatan, menjaga pendengaran, dan menjaga perkataan serta hal-hal yang menimbulkan Nafsu.
Puasanya orang Syari’at adalah tidak makan dan minum sejak Imshak sampai terbenamnya matahari, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

 Puasanya orang Hakikat dijalankan setiap hari sampai akhir hayat. Dan yang dijalankan oleh Abah Rusli sesuai dengan perkataan Tuhan sebagai berikut :
1) IKHLAS dengan PENDENGARANKU
2) RIDHA dengan PENGLIHATANKU
3) SABAR dengan PERKATAANKU
4) SANGKA BAIK dengan KELAKUANKU

1. IKHLAS dengan PENDENGARANKU. Artinya apabila mendengar berita dari orang,apakah itu berita baik,buruk atau celaan bahkan fitnah dan hinaan orangpun,hati kita cepat cepat bersukur dan cepat cepatmengembalikan,yang pada Hakikatnya yang berlaku adalah hakNya jua.Sehingga tidak makan pikiran kita dan hidup kita tetap dalam keadaan tentram kerena Keihklasan kita.

2. RIDHA dengan PENGLIHATANKU. Artinya apabila kita melihat keberhasila orang lain,bik itu orang China,orang Amerika ataupun orang Pribumi sekalipun tidak pandang asal-usul dan Agama.Hati kita tidak timbul rasa iri hati dengki dan lain-lain.Karena Akal kita nengatakan bahwa keberhasilan sesuai hasil usaha dan ihktiarnya. Contoh lain: Kita melihat wanita Cantik,hati kita mengatakan itulah kebesaran Tuhan tas ciptaanya,sehingga hati kita Ridha melihatnya,misal ada istri kawan kita yang cantik cepat kembalikan kepada yang punya Hak (Tuhan),itu Ridha namanya,sehingga tidak lagi tergoda untuk menggangu hak orang.

3. SABAR dengan PERKATAANKU. Artinya apabila ada perkataan orang Marah,pencaci maki,dan sebagainya,sebaiknya kita cepat-cepat menghindarjangan sampai kita justru membalasnya.Kita harus cepat-cepat kembalikankepada yang empunya perkataan (Tuhan),karena semua adalah Kalamnya jua.Sebaiknya apabila kita memberi nasehat adalah yang hidup,sedang yang hidup itu tiada lain adalah AKU jua.(ingat nasehat Abah Rusli yang kita pandang adalah Hayat).

 4. SANGKA BAIK dengan KELAKUANKU. Artinya apapun yang dilakukan manusia orangnya tetap baikyang tidak baik adalah perbuatanya saja,oleh karena ituyang kita hadapi adalah perbuatanya,bukan orangnya,bagi orang Hakikat sudah tahu apa yang dimaksud ini.

 Utuk melakukan hal-hal tersebut diatas dengan baik,satu-satunya jalan dengan belajar memberi makan untuk menundukan segala bentuk Nafsu.Kalau sudah belajar memberi,tolong rasakan betapa hebatnya antara Iman dn Nafsu didalam Hati anda.

 ZAKAT FITRAH Masuk dalam kategori Ibadah,karena kelanjutan dari kesempurnaan Ibadah Puasa Ramadhan.Karena selama bulan Ramadhan barang kali ada pekerjaan yang tecela baik sengaja atau tidak,sehingga Manusia kembali kepada Fitri (Suci).Bagi orang yang sudah mengamalkan memberi tidak lagi memandang apakah utu Zakat Fitrah,Sedekah.Amal jariah berbeda.Sebab intinya menuruti Ahklak Tuhan yang Rahman Rahim.

 Bagi orang Hakikat yang benar : satu-satunya jalan yang cepat untuk membersihkan Muhadas dengan jalan memberi makan dengan diam ( Siim ). Ada alasan tersendiri mengapa memberi makan kok tidak memberi dalam bentuk lain.
Contoh : Ada seseorang sangat kelaparan ( hampir mati ) kemudian kita beri makan dan dia bertahan hidup. Berarti kita menolong Si Hayat. Atau yang hidup menolong yang hidup pula.
Karena orang yang kelaparan tadi tertolong jiwanya. Maka orang tadi walaupun tidak mengucapkan, hatinya pasti mendoakan yang memberi pertolongan.
Doanya inilah yang paling ampuh/cepat untuk membersihkan Muhadas si penolong. Kami ingatkan kembali masalah soal memberi soal memberi makan, kepada Ahli Sujud dan Ahli Kitab untuk mencermati dengan sungguh-sungguh peringatan dalam AL-QUR’AN Surat AL-MAAUN dan Surat AL-BAALAD.
Apabila anda tidak melaksanakan, berarti anda masuk golongan yang tidak taat kepada Allah Swt dan Rasullnya.

 HAJI : Masuk golongan kategori Ibadah
Niat Haji menurut Abah Rusli adalah niatkan pada hati masing-masing yang akan naik Haji, Mudah-mudahan setelah pulang menunaikan Ibadah Haji jadi orang baik.
Pulang Haji jadi orang baik berarti Makbrur apabila perilakunya tambah kacau berarti Mardud. Hakikatnaya naik Haji adalah melihat bekas-bekas perjuangan Rasulullah.

" MEKAH". Dikota ini Rasulullah membangun kembali Ka’bah menempatkan batu Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian menempatkan Kiblat umat Islam yang dulu di arahkan ke Masjidil Aqsa dipindah ke Ka’bah Masjidil Haram. ( pemindahan kiblat ini di abadikan adanya Majid Kiblatain yang mempunyai dua arah kiblat ) yang berada di Madinnah.
Pemindahan arah kiblat ini tentu ada alasan tertentu.Setalah ketemu dengan Abah Rusli misteri ini baru terungkap, alasannya adalah bahwa di dalam Ka’bah ternyata di semayamkannya jasad manusia pertama yaitu ADAM.AS. Dan bagi yang tidak percaya, tidak ada paksaan untuk percaya !!!
Karena Adam As dalam kajian Ilmu Bathinniyah sebagai Bapak dari sekalian batang tubuh. Dan Nur Muhammad ( bukan Nabi Muhammad ) adalah Bapak dari sekalian Roh.
Maka TAWAF, pada hakikatnya adalah tempat berkumpulnya sekalian batang tubuh yang hidup. Dan kata Tuhan : Yang hidup itu hakikatnya tiada lain adalah aku dengan kajian kita. Apabila kita Tawaf dan sampai pada bagian Buncu Ka’bah yang ada garisnya kita disuruh Istilam.
Yaitu mengangkat tangan keatas dan telapak tangan diarahkan bagian buncu Ka’bah tersebut, kemudian setelah itu telapak tangan kita sendiri kita cium.Hal ini mengisaratkan kepada kita seola-olah dapat dengan Adam As, bahwa kita telah datang.
Atau kalau kita Tawaf Wadak ( Tawaf perpisahan ) dianjurkan jalan kita mundur sampai pendakian hal ini seolah-olah kita pamitan.

" BATU HAJAR ASWAD." Hal ini berkaitan dengan Siti Hawa kalau dilihat dari bentuk anda pasti bisa menebak. Dan konon batu ini berasal dari Surga. Karena orangnya memang dari Surga, jadi sudah klop anggapan tersebut.
Dilingkungan Ka’bah ada yang nama Hijir Ismail dimana bawahnya ada sumur yang airnya disebut air Zam-Zam. Hal ini mengingatkan, Siti Hajar mencari air untuk Ismail yang menangis kehausan.
Dimana di gambarkan pada saat kita Sa’i dan Safa-Marwah, yaitu perjuangan Siti Hajar mencari air dalam keadaan kebingungan. Kemudian Siti Hajar kembali menemui anaknya ( Ismail ) ternyata bekas pijatan kaki Ismail sewaktu menangis keluarlah air dan dinamakan SUMUR ZAM-ZAM.
Di depan pintu Ka’bah ada yang namanya Makam Ibrahim ( bekas injakan telapak kaki Nabi Ibrahim As ) yang diabadikan. Ini adalah sebagai pertanda perjuangan Nabi Ibrahim mengantar Siti Hajar dan Ismail sampai Kota Mekah dari Kota Palestina.

"ARAFAH" pada hakikatnya juga merupakan tempat berkumpulnya yang hidup.
 Konon menurut cerita, kita seolah-olah berkumpul dipadang MA’SAR. I’tikatnya manusia diperlakukan sama dihadapan pengadilan Tuhan tidak akan lolos seberat zarroh pun perbuatan baik atau buruk.
Oleh karena itu di Arafah ini juga diperlakukan sama, hanya memakai selembar kain Ihram dan selembar tikar untuk istirahat. Walaupun di Negerinya mungkin sebagai seorang Raja, Presiden atau sebagai Petani di Arafah diperlakukan sama. Oleh karena itu kalau bermunajat, sebaiknya hanya satu tujuan yaitu supaya bisa menjadi manusia yang baik.

"MUSDALIFAH". Tempat istirahat sebentar pada waktu malam, untuk mengambil batu kerikil untuk keperluan pelontaran di Mina. Waktu mengambil batu, baca yang sederhana saja AUDZUBILLAHIMINASSYAITANNIRROJIM.

"MINA". Adalah tempat pelemparan/Jumratul Aqobah, Ula dan Wusto. Pengertian bagi orang Syari’at adalah Tempat pelemparan Setan ( melempar setan ). Bagi orang hakikat melempar ini dimaksud membuang perilaku Setan ( Buruk ) yang biasa kita lakukan, sehingga semua perilaku buruk tersebut tidak lagi dilakukan apabila setelah kembali menunaikan Ibadah Haji.
Intinya perilaku buruk, terganti dengan perilaku terpuji ( jadi Haji yang Makbrur karena akhlaknya berubah menjadi baik ). Masalah potong rambut, baik setelah Sa’i atau setelah selesai melempar batu adalah merupakan bentuk kesaksian kita.
Menurut Kisah Abah Rusli bahwa Mina ini tempat dijadikan Jin dan Setan, berkaitan dengan peristiwa perlakuan yang kejam oleh Fir’aun terhadap Siti Masitah dan anak-anaknya. Gara-gara Siti Masitah tetap bertahan dengan Agama Tauhid dan tidak mau kembali ke Agama yang menyembah berhala.
Konon menurut cerita, anak pertama yang bernama Akobah dimasukkan kedalam minyak mendidih hingga mati, ternyata Siti Masitah tidak berubah keyakinannya. Maka anak yang bernama Ulo dimasukkan lagi kedalam minyak yang mendidih hingga mati pula, ternyata Siti Masitah tetap teguh pendiriannya.
Maka anak ketiga yang bernama Wusto diperlakukan sama hingga mati tetap Siti Masitah tidak bergeming. Karena Fir’aun jengkel dan marah besar maka Siti Masitah juga dimasukkan dalam minyak yang mendidih hingga ajal. Dan menurut cerita karena keteguhan dan keyakinannya terhadap Tuhan Allah Swt, jasad Siti Masitah berbau harum. Menurut Abah Rusli, Untuk melawan Iblis kita amalkan : Iklas kita, Ridha kita, Sabar kita dan Sangka baik kita. Sehingga tidak ada lagi pintu masuk bagi Setan.

" MADINAH". Bagi yang menunaikan Ibadah Haji di sunahkan Shalat Arbain 40 waktu. Mengingat kita,perjuangan Nabi berhijrah dari kota Mekah ke Madinah, serta mengingatkan kita bahwa turunnya KALAMULLAH banyak dikota Madinah ini.
Sewaktu Nabi hijrah dari kota Mekah ke Madinah, Nabi disambut penduduk setempat dengan senang hati. Para Saudagar kaya menawarkan kepada Nabi penampungan untuk tinggal dirumahnya. Namun Nabi menolak tawaran baik tersebut dan Nabi menjawab : Apabila keledai yang aku tumpangi tersebut berhenti dengan sendirinya, maka disanalah aku akan tinggal.
Ternyata keledai tersebut berhenti sendiri tepat di muka rumah orang yang sangat miskin. Dan rumah inilah yang ditinggali Nabi untuk menyebarluaskan ajaran Islam, yang dikenal sekarang dengan Masjid Nabawi yang sangat megah.
Amalan Siti Hajar yang disampaikan kepada Abah Rusli, apabila ada seseorang berkeinginan naik Haji dan mudah-mudahan tidak di matikan sebelum terlaksana menunaikan Ibadah Haji adalah sebagai berikut :
1) Lailaha ilallah Adam Baitullah
2) Lailaha ilallah Arbain Kalammullah
3) Lailaha ilallah Araffah Allah Allah Allah
4) Lailaha ilallah Mina Jin Ciptaan Allah

 TARIKAT. Adalah perjalanan mencari Tuhan, Zikirnya : ALLAH-ALLAH. Diawali dengan hukum akal :
1) Setiap ada nama pasti ada bendanya.
2) Setiap ada nama pasti ada orangnya.
 Kita mengambil jalan kedua, yaitu siapa orangnya yang bernama Tuhan Allah tersebut. Dalam Kitab Tasawuf disebutkan ada yang nama 99 Tuhan, dan masih ada satu lagi yang dirahasiakan untuk menggenapkan menjadi 100 Nama Tuhan.
Jalan pendekatannya dengan Dalil AL Insanu Sirri, Wasirri Wasifati, Wasifati Laghoiri. Artinya : ( kata Tuhan ) Insan itu adalah rahasiaku, dan rahasia itu adalah sifatku, dan sifat itu tiada lain adalah aku jua.

 Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : satu nama yang dicari sebagai penggenap 100 nama Tuhan adalah INSAN. Karena disandarkan Sifat Tuhan kepada makhluk yang bermuka/berwajah, maka tiada lain yang dimaksud adalah MANUSIA. Dan sebutan manusia dalam ilmu adalah MUHAMMAD.
Keterangan : ( bukan Nabi Muhammad Saw yang di kubur di Madinah yang dimaksud). Jadi manusia bernama Muhammad Saw itu ( dalam ilmu ) adalah perilaku dari 99 Nama Tuhan ( ASMA UL HUSNA ). Perlu di ketahui bahwa Di Ciptakan Bumi Dan Langit, Jin Dan Manusia, Baik Dan Buruk. Maka peranan akal menjadi sangat penting untuk menimbang perbuatan baik dan buruk.

Menurut Ilmu Batiniyah, manusia di ciptakan dari Api, Angin, Air dan Tanah. Karena Api merupakan sifat Jin/Iblis yang pada dasarnya berakhlak buruk, maka pengamal Tarikat harus hati-hati. Jangan sampai kita di tumpangi, karena sifatnya sangat halus kadang-kadang tak terasa bahwa kita telah di tumpangi.
Kalau tidak hati-hati pengamal Tarikat bisa menjadi gila karena lepas dari akal sehat dan akhlak yang baik. Dan kenyataan sudah kita jumpai pengamal AURIYAH-TAMBUNIYAH, yang menurut Abah Rusli mereka secara tak sengaja ditemani oleh empat sahabat Jin, dan kalau di Foto, empat sahabat tersebut berkepala ular.
Orang tersebut akan kelihatan sakti dan bisa berjalan kemana-mana, sehingga kdang-kadang manusia tertipu oleh tipu daya Jin dan menyebut, orang tersebut seorang Wali karena kehebatannya. Ciri-ciri orang tersebut biasanya minumannya kopi pahit.
Oleh karena itu kita ingatkan harus hati-hati sebagai penerus ajaran Rasulullah yang benar, jangan sampai tertipu oleh tipu daya Jin/Iblis.
Ciri-ciri lain pengamal Tarikat yang sesat yaitu suka mimpi-mimpi dan suka merasa-rasa seperti ketemu datuk penguasa gunung atau hutan dll.

Kata kunci : Bagi pengamal Tarikat supaya tidak sesat adalah dengan akal sehat disertai Akhlak yang baik.

 HAKIKAT. Zikirnya Hu-Allah. Hakikat adalah pemahaman yang menggambarkan isi yang tersirat. Inti pemahaman Hakikat dalam Ilmu Batiniyah adalah bahwa gerak dan diam itu adalah gerak Tuhan.
Dalilnya : Dimana kamu menghadap disitu ada aku. Rata-rata pemakaian Ilmu Batiniyah yang telah lewat hendak menyatukan Muhadas dengan si Qadim lewat bacaan HU-ALLAH sebanyak-banyaknya.

 Dan parahnya menurut pemahaman mereka bahwa pekerjaan Muhadas merupakan pekerjaan Si Qadim juga. Atau yang diluar sama di dalam. Dikenal dengan paham Ilmu sebuku sehingga orangnya ter Aku Tuhan.
Sehingga pekerjaan apa saja baik atau buruk adalah sama saja, karena pemahamannya merupakan pekerjaan Tuhan juga akibat pemahaman ini timbul seperti harta orang harta kita, istri orang istri kita, berbuat jinah dan perbuatan Amoral lainnya pun dianggap tidak ada dosa atau balasan. Atau istilah orang Banjar sudah barani balapas.
Kesalahan pemahaman tersebut diatas, jelas nyata-nyata kehilangan kehilangan akal sehat dan Akhlak yang baik sebagai manusia. Sehingga tidak ada bedanya perbuatannya seperti Binatang, karena tidak kenal lagi hak-hak orang lain maka martabatnya sama dengan hewan.
Menurut Abah Rusli : Pemahaman Hakikat adalah Bertemu dengan sifat Tuhan yang (7) Yaitu Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam, disandarkan kepada kita. Tetapi kita tidak mempunyai apa-apa atau kosong ( La Haulawalaquwata ) atau dalam Tasawuf bahwa kita sudah mati lama atau mati dalam pandangan Ilmu Hakikat Antal Mautu Qablamaut.

Penjabarannya : - 7 Sifat Tuhan : Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam.
                          - 5 Sifat Hamba : Hina/Fakir, Bodoh, Tuli, Buta, Bisu.

 Tujuh Sifat Tuhan itu tergantung di Hayat. Apabila hayat ini kembali, maka 6 Sifat Tuhan lainnya mengikuti. Atau badan Wadak itu sebagai kurungan 7 Sifat Tuhan. 7 Sifat Tuhan itu hanya disandarkan saja pada kita.
Bukan diberi, Tolong dipahami betul-betul supaya tidak salah tafsir. Sedang pada hewan disandarkan 4 Sifat saja yaitu : Hayat, Samak,Bashar, Kalam, dan yang membedakan dengan kita ( Manusia ) adalah Sifat Qodrat, Irodat, Ilmu atau dalam bahasa pemakaian AKAL, FIKIR, Dan ILMU. Jadi sudah jelas bahwa kekeliruan paham sebuku adalah hendak menyatukan terus antara zat dengan sifat.
Atau dalam tingkatan Ilmu hendak bermain diatas terus dan tidak mau cepat-cepat turun kebawah. Karena Tuhan itu berakhlak Rahman dan Rahim, maka cepat-cepat diperbaiki perilaku Muhadas supaya sama Akhlaknya dengan Tuhan ( Si Qadim ).

 Ada pertanyaan kenapa posisi Hayat ditengah, kok tidak diatasnya Qadrat sedang Hayat ( hidup ) itu lebih dahulu.

 Jawabannya : Karena Tuhan selalu berbuat adil terhadap siapapun.

Pemakaian Ilmu Hakikat menurut Abah Rusli sebagai berikut : ( pandangan didalam ) :
1) HU – itu Aku
2) ALLAH - Adalah Nama Ku
3) NAIK TURUNNYA NAFAS - Adalah Zat Ku
4) YANG INGAT,KUASA- BERILMU itu Aku. Sedangkan Kamu ( Kita ) itu Pelupa, Hina, Bodoh. Karena Kamu ( Kita ) Lahaulawalaquwata ( tidak punya daya apa-apa)
5) AHMAD – itu adalah Orangnya yang berlaku memerintah kepada Si Muhadas

Maka berlakulah Syahadat ADAM yang dikatakan Abah Rusli yaitu :

 - LAILAHA ILALLAH AHMAD KALAMMUALLAH - ILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

Cerita Nabi Adam As Kepada Abah Rusli tentang kejadian alam adalah sebagai berikut : Semula Alam itu Kosong, kemudian baru ada Angin, setelah ada Angin baru ada Air, setelah ada Air baru ada Tanah, setelah ada Tanah baru diciptakan ADAM. Setelah ada ADAM baru ada nama ALLAH.
Karena Jin/Iblis tercipta lebih dahulu yaitu API. Maka permintaan Iblis kepada Tuhan, bahwa akan menggoda ADAM berserta anak cucunya dikabulkan. Maka komplitlah dalam diri ADAM terdiri dari API, ANGIN, AIR, dan TANAH.

MA’RIFAT. Isinya Lenyap atau Diam Untuk mengkaji isi ma’rifat sebaiknya kita simak beberapa dalil yaitu :
a. Awalludin Ma’rifatullah = Awal Agama mengenal Allah
b. Barang siapa tidak mengenal diri, maka tidak akan mengenal Tuhannya
c. Gerak dan Diam adalah tiada lain gerak dari Allah Swt

Karena sudah kita bahas dan tahu perjalanan akan Ilmunya dari Syari’at, Tarikat, sampai Hakikat, maka isi daripada Ma’rifat adalah Lenyap atau Diam.

Dalam mengamalkan Ma’rifat terpecah menjadi dua jalan yaitu :
 1. Hendak menyatukan Sifat dengan Zat. Lewat Zikir dan biasanya pengamalnya melakukan dengan mengamar ( Mahaluat ) sehingga pekerjaan Habluminanas di tinggal.
 2. Memperkuat Habluminanas, memperbaiki Akhlak si Muhadas menuruti Akhlak Tuhan dengan melewati Pintu Hayat. Dengan tujuan Si Qadim menemui Si Muhadas atau kejadian Aku bertemu Aku atau istilah lain diri bertemu dengan sebenar-benarnya diri, dalam pandangan Ilmu Batiniyah.

PENJELASAN JALAN PERTAMA ( 1 ) :
 Hendak menyatukan sifat dengan zat lewat Zikir dan biasanya Pengamal mengamar ( Mahaluat ) karena membaca Zikir ribuan kali. Jalan ini termasuk Golongan yang salah tafsir mengenai DIAM.
Pengertian diam ini ditindak lanjuti dengan Mengamar, melakukan zikir beribu kali tujuannya hendak menyatukan sifat dengan zat. Karena mengamar terus berarti pekerjaan Habluminanas ditinggalkan, otomatis pekerjaan Ahklak sebagai manusia ditinggalkan.
Dan disinilah Iblis melihat celah-celah sebagai kelemahannya, sehingga Iblis masuk dalam Alam fikiran pengamal secara tidak sadar.
Dan menafsirkan gerak dan diam itu tiada lain adalah gerak Tuhan. Dijadikan pengertian secara mentah : Gerak Tuhan sama dengan gerak kita sehingga pengertiannya, menjadikan perbuatan kita merupakan perbuatan Tuhan, akuan kita sama dengan akuanNya. Dan dikenal sebagai ILMU SEBUKU dan pengamalnya berpegang pada AURIYAH TAMBUNIYAH.

 Akibat pengamal ini :
 1. Apabila akalnya hilang, karena tidak tercapai menyatukan Sifat dengan Zat maka yang kita temui menjadi GILA

2. Apabila akalnya tidak hilang, pengamal tidak terasa ditumpangi pekerjaan Iblis, Setan, Dan Jin. Maka perilaku pengamal ini betul-betul menjadi Iblis yang Maujud. Karena perbuatan kita juga perbuatanNya.
Sampai timbul anggapan bahwa Harta orang Harta Kita Istri orang Istri Kita, pekerjaan baik dan buruk sama saja. Sehingga yang mengmalkan kehilangan ADAB dan MARTABAT. Yang tak lain Bermartabat Binatang karena sudah tidak bisa membedakan Halal dan Haram, Baik dan Buruk, tidak kenal Dosa serta balasannya.

 3. Ma’rifatNya jadi SESAT, karena diiringi sahabat Empat

 ( 4 ) seperti IBLIS, SETAN, JIN ISLAM, JIN KAFIR. Pengamal Auriyah Tambuniyah hebat juga dengan diiringi Empat sahabat tersebut. Inilah tipu daya Setan yang tidak difikirkan oleh pengamal.
Pengamal ini juga akan bisa jalan kemana-mana seperti Ke Mekah, Sakti, Dengan tenaga dalamnya, Tahu rahasia orang yang minta tolong, dsb. Sehingga orang yang melihatnya terjebak dengan tipu daya Iblis dan kadang-kadang berani disebut sebagai WALI.

 PENJELASAN JALAN KEDUA ( 2 ) :
 Dasar pemikirannya adalah bahwa gerak dan diam Muhadas itu tergantung pada 7 SIFAT TUHAN yang disandarkan. Apabila 7 sifat Tuhan kembali kepada yang memilki sifat, yaitu Zat Tuhan yang Qadim Artinya Kekal tiada rusak selamanya.
Maka Simuhadas ini tamat riwayatnya alias mati. Atau dalam ilmu Hakikat dikenal mati Ma’nawiyah atau sebutannya Lahaulawalaquwata artinya tiada punya daya apa-apa alias tidak kekal, rusak dan kosong sifanya.
Pengertian Muhadas dalam Ilmu adalah menyangkut perbuatan nyata yang dilakukan jasad di Alam dunia ini, oleh karena itu jasad dikenal tidak kekal, rusak atau mati.

Dan yang membuat rusak martabat jasad atau jasmani itu karena perbuatan Buruk yang dilakukan secara nyata. Supaya jasad ini bisa terangkat martabatnya atau dalam bahasa ilmu supaya perbuatan Muhadas ini berakhlak baik diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan. Ingat sebuah Hadits : Mulanya ADAM itu berdosa.
( karena ada sifat Api ) karena kita hidup di Alam nyata maka caranya perbaikan dengan Amalan nyata pula bukan dengan cara mengamar ( Mahaluat ).
Karena Amalan nyata ini ditujukan untuk sesama manusia, maka pekerjaan Habluminanas jadi sangat penting, karena menyangkut AKHLAK !!!
Untuk memperbaiki Akhlak Muhadas ini hanya ada satu jalan Amalannya yaitu BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM tapi isinya, bukan bacaanya. Karena isinya Rahman dan Rahim, maka caranya dengan jalan memberi ( Khususnya memberi makan ) dengan Diam/Rahasia. Karena yang dijalankan dalam koridor ilmu Ma’rifat, maka jalannya secara rahasia pula, supaya tidak terjadi pujian orang yang bisa menggugurkan kembali amalan kita.
Amalan memberi dengan Diam supaya hasilnya sempurna, menurut Abah Rusli lewat : IHKLAS KU RIDHA KU, SABAR KU, SANGKA BAIK KU.

 Maka amalan memberi ini berdasarkan AkuanNya, bukan Akuan kita karena kita Lahaulawalaquwata. Abah Rusli berpesan dalam bahasa mantik : antara kucing dengan tikus. Kalau kucing ingin bertemu dengan tikus, selama kucing ini belum jadi tikus menurut pandangan si tikus, maka si tikus tidak akan keluar dari lobang tikus.
Apabila kucing ini menurut pandangan tikus sudah seperti dirinya ( tikus ). Maka tikus tersebut akan keluar menemui si kucing yang kelihatan jadi tikus. Inilah puncak amalan sehingga : AKU BERTEMU AKU. Serasi antara si Qadim dengan si Muhadas.
Amalan Abah Rusli selama 16 Tahun ini dilakukan lewat pintu hayat yaitu dengan jalan memberi makan dengan Diam. Karena sangat rahasianya beliau istri dan anaknya tidak tahu.
Setelah kejadian 1 Syawal 1999, memberi makan di rumahnya di contohkan oleh beliau sebagai pelajaran yang mau mengikuti.
Pelajaran ini pun masih ada yang mengatakan Riya’ dan Fitnahpun masih banyak terjadi seperti menyembelih sapi yang dibagikan kepada warga setempat, Rupanya setelah kita pelajari ada unsur Iri dan memang merasa pintar.
Memberi yang dinyatakan memang bisa menjadi Riya’ apabila memberi berdasarkan akuan kita, tetapi apabila memberi makan berdasarkan akuanNya tidak menjadi masalah ( malah menjadi baik ). Ada pertanyaan, kenapa dalam 7 sifat Tuhan kedudukan hayat di tengah, padahal hayat itu bobotnya lebih tinggi daripada Qodrat.
Kenapa duduknya hayat tidak di atas Qodrat. Jawabannya mudah : yaitu Karena Tuhan itu bersifat Adil dan kasih sayang. Coba kita fikir apabila kedudukan hayat diatas Qodrat, maka anak kecil, orang bodoh tidak akan bisa mengamalkan kebaikan.
Karena syaratnya orang tersebut harus berilmu terlebih dahulu. Karena Tuhan itu Adil, maka kedudukan hayat di tengah, sehingga orang yang buta huruf ( UMMI ) pun seperti Nabi Muhammad bisa mengamalkan amal kebajikan sehingga akhlaknya sempurna sampai Tuhan menjalankan Muhammad untuk ber Isra’ dan Mi’raj.
Setelah sampai di Sidratul Munthaha Muhammad tidk melihat apa-apa. Dan beliau berfikir barang kali aku ini Tuhan. Dan saat itulah Tuhan menjawab HU ( AKU ) maka taubatlah Muhammad dengan mengucapkan Ashadhualla ilahailallah ( HU ) Waashadhu anna Muhammad Rasulullah.
Disinilah pengertian yang benar bahwa sesungguhnya Muhammad ( ITU ) pesuruh Allah. Bagi yang mengkaji ilmu Batiniyah yang benar, bahwa yang dimaksud Muhammad Rasulullah itu tiada lain adalah Nur Muhammad.
Oleh karena itu Syahadat bagi orang Hakikat adalah Ashadhualla ilahailallah ( HU ) Waashadu anna Muhammad Rasululah. Dengan pengertian Antara yang Empu Nya perintah dengan yang diperintah tidak terpisah.
Disinilah banyak ahli ilmu batiniyah salah tafsir, karena yang menjalani Isra’ dan Mi’raj kebetulan juga bernama Muhammad, maka dikira bahwa Nabi Muhammad ( Yang Zahir ) inilah yang dimaksud Muhammad Rasulullah.
Salah tafsir inilah menimbulkan kajian ilmu batiniyah yang salah, seperti kajian ilmu sebuku. Sehingga pengertiannya menganggap bahwa yang diluar sama yang didalam, atau perbuatan Muhadas sama dengan perbuatan Qadim. Akibatnya fungsi akal jadi hilang, padahal akal inilah kunci untuk menimbang perbuatan baik dan pebuatan buruk, sehingga manusia mempunyai Akhlak yang baik.
Apabila manusia sudah kehilangan akal dan Akhlak yang baik, sudah bisa dipastikan manusia tersebut kehilangan ADAB dan perilakunya, kurang lebih seperti binatang.

 Kesimpulan :
 - Tidak akan pernah sempurna pekerjaan Hablumminallah apabila tidak melakukan pekerjaan Habluminanas dengan baik
. - Tidak akan sempurna ilmu atau iman seseorang apabia tidak diperbaiki akhlak seseorang lebih dahulu.

Ada tujuh jalan untuk membersihkan Muhadas dengan cepat melalui dengan AkuanNya ( memberi dengan diam ) sebagai berikut :
 1. Memberi kepada orang-orang yang memang sudah menjadi kewajibannya seperti istri, anak dan orang lain menjadi tanggungannya.
2. Memberi dengan diam kepada orang yang menderita kelaparan
3. Memberi dengan diam kepada anak yatim piatu dan fakir miskin
4. Memberi dengan diam kepada janda-janda tua yang melarat
5. Memberi dengan diam kepada orang yang melahirkan, sebab yang lahir itu tiada lain adalah Ahmad
6. Memberi dengan diammkepada musafir kehabisan bekal
7. Memberi dengan diam kepada mualaf dan orang-orang yang benar-benar berjalan di jalan Allah (IBNU SABIL)

 Dalam soal memberi, ditekankan pula tidak memandang suku, ras dan agama karena yang di pandang hanya pada sifat HAYAT. Masalah keyakinan itu yang menanggung adalah masing-masing penganutnya.
Hal-hal tersebut diatas relevan dengan peringatan AL-Qur’an surat Al-Maa’un dan Al-Balad, tolong yang merasa ahli sujud dan ahli kitab dikaji surat tersebut, dan rasakan serta fikirkan apakah anda itu ISLAM sebenarnya.
Pada zaman Nabi Muhammad pemberian yang iklas itu hanya di isyaratkan tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu, belum tahu cara memberi. Adapun cara memberi menurut Abah Rusli adalah sebagai berikut :

Apabila Si A akan memberi kepada Si C, maka Si A memberi Si C lewat tangan Si B. Dan pesan Si A kepada Si B, apabila Si C bertanya dari siapa barang tersebut maka Si B menjawab barang tersebut titipan orang.
Dan yang paling bagus adalah Si A memberi lewat Si B, dan Si A tidak tahu siapa saja yang diberi oleh Si B. Sehingga Si A dengan orang yang diberi tidak tahu ( sama-sama tidak tahu ) sehingga pujian dari orang yang diberi tidak menggugurkan amalan kebajikan Si A, inilah jalan yang paling iklas.
Apabila ada kalanya yang harus kita berikan lewat tangan kita sendiri, maka kita ucapkan titipan orang. Misalnya memberi Masjid.

 Amalan ini telah di jalankan Abah Rusli selama 16 tahun, sebelum kejadian 1Syawal 1999. Sampai-sampai istri dan anak-anaknya tidak tahu karena sangat rahasianya Abah Rusli.
Delapan tahun pertama, tepatnya malam ke 21 ± jam satu malam bulan Ramadhan tahun 1991 beliau bertemu Lailatulqodar dengan di tandai melihat Nur yang membelah dari utara ke selatan di langit.

Pada saat itu antara Qadim dengan Muhadas maih terpisah, karena waktu terangkat ke atas Abah Rusli melihat jasadnya ketinggalan dan sajadah yang dipakai waktu shalat hilang sampai sekarang. Dan pada waktu itu beliau berdoa : YA ALLAH, KUATKANLAH IKLASKU, RIDHAKU, SABARKU, DAN SANGKA BAIKKU SEHINGGA AKU BERTEMU AKU. Amalan memberi ini rupanya puncaknya tahun 1997, dimana negara mulai terjadi krisis moneter dan khususnya di Kaltim terjadi krisis pangan yang luar biasa.

Sehingga beras dari dolog dibagi dengan jatah lewat lurah-lurah. Pada saat itu beliau membeli beras kira-kira 3 ton, dan di bagikan sebagian besar ke tanah hulu, 600 kg lewat mobil bataliyon yang kebetulan ikut operasi beras, dan sebagian lagi di bagi untuk keluarga, tetangga dan daerah kita sampai Loa-janan.
Inilah puncak amalan surat Al-Balad. Rupanya Tuhan selalu memperhatikan perbuatan Abah Rusli, sehingga menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 1999 beiau membagikan Zakat Fitrah dan Sedekah lainnya, pada malam harinya kira-kira jam 1 malam beliau di jalankan layaknya Isra’ yaitu dari rumah ke Masjidil Haram melakukan tawaf dan sa’i kemudian ke Arafah, diteruskan ke Musdalifah mengambil batu kemudian ke Mina melempar batu setelah itu potong rambut.
Dari Mina jalan lagi ke Masjidil Aqsa baru pulang kerumah. Pada pagi harinya beliau akan berangkat ke Masjid Bataliyon untuk shalat Id, tetapi karena badan beliau rasanya lelah sekali beliau tidak jadi berangkat. Dan tepat Khotib naik mimbar karena dari rumah beliau kedengaran suara mic, dan Khotib membacakan Alhamdulillah, Alhamdulillah pecahlah seperti swara guntur bertepatan dengan terbukanya Hijab Abah Rusli sehingga AKU BERTEMU AKU Dan saat itu Abah Rusli mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar pada saat itu terbuka Hijab dalam dua menit, rasanya di alam Ahmad, Rahmat dan Nikmat seperti dua tahun.

 1 Syawal 1999, sebagai sejarah kehidupan beliau dalam Mengamalkan ilmu dan Amaliyahnya telah lulus. Kalau di hitung-hitung kenikmatan di alam Ahmad Rahmat dan Nikmat adalah 99 %, sedang di dunia hanya 1% sehingga tidak bisa di bayangkan.
Pada saat terbuka Hijab seperti ada perintah unuk memberi tahu istrinya untuk melihat ada orang Duduk Tahiyat di atas langit berjubah hijau dan bersurban kuning menembus awan, dan di saksikan sebagian tetangganya. Setelah kejadian itu ada peristiwa lain yang ganjil yaitu satu orang ( orangnya ) di rumah tetapi foto copy nya berhamburan di mana-mana. Dan menurut ilmu, satu orang aslinya, 99 foto copy nya sehingga genap ( 100 ). Dan 99 itu dari Asmaul Husna Rupanya inilah yang membuat gempar hingga hari ke 13 mulai banyak orang berdatangan sampai puluhan ribu orang.
Setelah hari ke 41, layaknya seperti orang sekolah ada acara wisuda. Dimana acara tersebut dibuka oleh Nabi Ibrahim dan di tutup oleh Nabi Muhammad. Pada waktu itu dihadiri 25 Nabi dn Aulia-aulia penerus Nabi.
Pada saat itu di serahkan 2.000.000 jubah awal kita dan sekarang perebutkan oleh orang-orang yang sudah mati dan masih hidup, tentunya ada pertimbangan khusus bagi yang layak menerimanya. Yang jelas jubah tersebut diberikan untuk menyelamatkan umat, dan sekarang kuncinya ditangan Abah Rusli.

 Keterangan masalah jubah sebagi berikut :
- Jubah berwarna hijau itu adalah pembungkus awal kita yaitu tambuni di dalam rahim ibu.
 - Surban kuning/selendang kuning itu tali pusat kita. - Jubah tersebut berkancing tujuh, artinya pemahaman dan amaliyahnya tercapai kesempurnaan dalam pemakaian bertemu dengan tujuh sifat Tuhan mulai : Qodrat, Irodat, Ilmu,Hayat, Samak, Bashar, Kalam, dengan kita yang Lahaulawalaquwata. Yang brmuara pada AKU BERTEMU AKU.
Alam perjalanan ada tujuh juga yaitu : Alam Dunia, Alam Kubur, Alam Barzah, Alam Nurjanah, Alam Ahmad, Alam Rahmat, dan Alam Nikmat. Dari tiga tingkatan yang diatas yaitu Alam Ahmad itu Alam orang Sabar, Alam Rahmat itu Alam orang Ridha dan Alam Nikmat itu Alam orang Ihklas.

 Orang yang duduknya di alam Ahmad, orang tersebut sudah bisa jalan kemana-mana. Untuk melengkapi buku ini dan untuk memperingati hari lahirnya Nabi kita Muhammad, yang jatuh tepat hari Senin, 12 Rabiul Awal 1422 H. Tanggal 4 Juni 2001. Dengan Shalat hajat Nur Muhammad Shalat ini hanya di lakukan oleh para Aulia-Alia di Masjidil Aqsa.
Sedang yang kita laksanakan Shalat Hajat Nur Muhammad ( HU ). ( Ada tambahan HU ) jadi pengertiannya lebih tinggi ( kita pengamal duduk di hakikat ).

 Rakam niat : Ushali Sunnatan Hajati Nur Muhammad HU Arbaa Rakataini Mustakbilal Kiblati Adaan Imaman Lillahitaala.
 Rakaat I : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas
 Rakkat II : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas tanpa Tahiyat
 Rakaat III : Baca Fatihah
 Rakaat IV : Baca Fatihah
Bacaan di Tahiyat hanya syahadat Adam di lanjutkan syahadat Muhammad lalu salam. Salam kekanan mendoakan umat supaya selamat dan salam kekiri mendoakan untuk di jauhkan dari bala.

 Kesimpulan :
 Kenapa niatnya bukan makmuman tetapi imaman, karena kita ini hakikatnya imam semua di dunia ini.
Memperingati hari lahirnya Muhammad, Sama memperingati turunnya Nur Muhammad.
 Setiap anak cucu Adam pasti ada Nur Muhammad maing-masing.

 Satu minggu sebelum Rasulullah meninggal, Fatimah pernah bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasulullah bagaimana caranya supaya aku dapat beriman seperti engkau. Jawab Rasulullah : Hai Fatimah apabila kamu ingin tetap dalam keadaan beriman, maka lihatlah selalu dibawah engkau. Artinya selalu melihat keadaan orang yang hidupnya dibawah kita.

 Shalat Sunat : Lailatul Qadar :
- Banyaknya 2 Rakaat, di lakukan pada malam ganjil Bulan Ramadhan ± jam 1 malam
 - Caranya mirip Shalat Jenazah
- Intinya : menghadapkan tiga Nur , Yaitu :
 1. Nur ManiAllah, Nur Ma’ripatullah = Bumi
 2. Nur Fah=langit........................................... Kepada Nur Zat
3. Nur Muhammad=kita...............................

Ada beberapa peristiwa apabila turunnya Nur Muhammad Bertepatan Hari Senin 12 Rabbiul Awal dalam siklus 300 Tahun :
1. 300 Tahun pertama Nabi lahir, berhala yang mengelilingi Ka’bah hancur, setelah itu terjadi perang Gajah lawan Burung Ababil, kemudian terjadi perang Badar
2. 300 tahun kemudian, terjadi perang orang Islam lawan orang Islam/Bani Abas lawan Bani Umayah 3. 300 tahun kemudian, terjadi perang Salib ( prebutan kota Roma oleh kaum Kristen, hingga Masjid di jadikan Gereja )
4. 300 tahun kemudian, terjadi perang dunia pertama
5. Abad 14 menuju Abad 15 tepatnya hari Senin, 12 Rabiul Awal 1420 H, terjadi perebutan kekuasaan antar umat Islam khususnya di Indonesia. Dan belum ada seorang Raja atau Presiden yang di pimpin oleh Buta kecuali negara kita ( Indonesia ).

X. BAGAN ALUR.
 Untuk melihat bagan dan alur lebih jelas silahkan kunjungi link ini  
e-book Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah 
 abah rusli abah rusli KESIMPULAN : ILMU SEBUKU tujuannya hanya SATU KATA ( HA UL HAK ) KESALAHAN :

 1. MERAMPAS HAK TUHAN karena Ter AKU TUHAN.
 2. AKHLAK HANCUR, karena satu kata Hak orang HAK KITA = SIFAT BINATANG.
 3. Pengamalan tidak hati-hati sehingga tertumpangi AKHLAK IBLIS, karena masuknya seperti angin sangat halus dan tidak terasa. abah rusli abah rusli abah rusli abah rusli


  KESIMPULAN: Kita tahu benar bahwa tidak punya apa apa – ingat 5 sifat hamba,kalau tidak ikut tuhan hancurlah kita.yang kita harapkan dan kita cari :
 1. Kita sebagai pelaku sifat tidak mau ditinggal yang empunya sifat atau
 2. Kita sebagai pelaku yang Muhadas sifat tidak kekal,tidak mau ditinggal oleh yang memiliki sifat yang Qadim (KEKAL ABADI).
3. Setelah kita meninggal jasad kita ikut kepada yang empunya sifat,sehingga apabila digali kuburnya tidak ada lagi alias hilang terangkat.

 CARANYA:Perbaiki Ahklak kita ,ikuti ahklak Tuhan yang pengasih dan penyayang “BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM”. Isinya memberi lewat pintu hayat.(ingat pelajaran 7 sifat Tuhan yang di sandarkan kepada Muhamad.Karena menyangkut ahklak berarti kita memberi kepada sesama Manusia.Karena lewat pintu hayat,maka yang paling mulia MEMBERI MAKAN YANG HIDUPNYA DIBAWAH KITA.

Penekananya pada kata perbuatan :Serasikan apa yang di mau Ahmad ,yang benar yaitu RAHMAN RAHIM.Itu juga yang dilakukan Muhamad yang benar yaitu melakukan RAHMAN RAHIM ,yang dilandasi :IKHLASKU,RIDHAKU,SABARKU,SANGKA BAIKU sampai dalam ilmu Bathiniah AKU BERTEMU AKU.

 AKU BERTEMU AKU:
1. pupuslah semua perjalanan ilmu dan amaliahnya,kita telah lulus mengemban 7 sifat Tuhan,serta diiringi JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL,I JROIL.
2. 99 Nama /sifat yang digerakan Ahmad =99 Nama /sifat yang dilakukan Muhamad.

 Artinya: Satu (1) orang pelaku yaitu Muhamad atau kita,dapat mengemban 99 nama sifat Tuhan,atau satu (1) orang yang asli +99 orang foto copy GENAP 100.


XI. PENUTUP

Demikian buku Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah dalam bentuk E-Book.mohon koreksi apabila ada kesalan kami dalam penulisan ulang dalam bentuk ebook. Untuk format PDF,silahkan buka link e-book untuk membuka tampilan bagan dan alur. untuk melengkapi buku ini baca juga :
 A. Kunci Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
 B. Perjalanan Hayat.